0

Kakak



Masa kecilku, tak banyak yang bisa aku ingat. Hanya segelintir peristiwa yang memang tak bisa aku lupakan. Begitu semuanya begitu berharga. Ingin aku melihat seperti apa masa kecilku dahulu. Ingin aku lihat bagaimana dulu aku menangis hanya karena hal sepele. Ingin aku melihat bagaimana aku dulu bertengkar dengan kakak-kakakku hanya karena berebut sesuata. Ingin aku lihat bagaimana dulu aku bergembira diajak brain dengan kakak-kakakku. Ingin aku lihat bagaimana dulu aku bertengkar dengan mereka. Ingin aku lihat semuanya.

 
Andaikan aku mempunyai mesin waktu, mungkin aku sudah kembali ke masa lalu untuk bernostalgia. Aku ingin kembali merasakan kehangatan bercengkrama dan bermain bersama kakak-kakakku. 

Aku merasa bahwa waktu berlalu begitu cepat. Tak banyak kenangan yang aku buat bersama kakak-kakakku. Kini mereka satu per satu pergi. Mereka memulai hidup yang baru bersama keluarga masing-masing. Semua terjadi dalam waktu yang begitu singkat. Aku belum sepenuhnya dapat menikmati kehidupan bersama kakak-kakakku, namun mereka harus pergi meninggalkanku.

Aku kini sendiri. Tak ada canda tawa atau pertengkaran lagi. Kakak-kakakku menjalani kehidupan mereka masing-masing. Aku merasa kesepian. Walaupun sebenarnya kami masih bisa bertegur sapa dan bercerita lewat telepon, tapi rasanya berbeda. Ada yang hilang. Tak seindah dulu. Ada sesuatu yang kurang dari hidupku ini.

Tak ada lagi orang yang mau berbagi cerita denganku. Tak ada lagi orang yang meminjamiku pakaian. Tak ada lagi orang yang menceramahiku apabila aku berbuat kesalahan. Tak ada lagi pertengkaran yang terjadi di antara kami. Tak ada lagi tangisan saat berebut sesuatu. Tak ada lagi seorang kakak yang senang memerintah adiknya. Tak ada lagi kakak yang mengajak adiknya jalan-jalan keluar. Tak ada lagi kakak yang selalu mengomel masalah pakaian adiknya. Tak ada lagi kakak yang mengajari adiknya berdandan. Tak ada lagi kakak yang mengajari adiknya perihal teknologi. Tak ada lagi kakak yang membelikan makanan untuk adiknya. Tak ada lagi kakak yang selalu membela adiknya bila dicela oleh orang lain. Tak ada lagi kakak yang mengenalkan adiknya kepada teman-temannya. Tak ada lagi kakak yang seperti itu.

Aku sadari bahwa ada saatnya kami semua berpisah dan hidup di jalannya masing-masing. Tapi ini terlalu cepat. Waktu terasa sangat singkat. Tak sempat aku katakan maaf dan terimakasih pada mereka. Aku hanya bisa terdiam dan menangis ketika mereka semua pergi meninggalkanku. 

Entah kapan lagi saat-saat kami bersama. Tak ada cukup waktu untuk melakukan itu semua. Aku dan mereka sudah berada di kehidupan yang berbeda. Mereka memiliki keluarga mereka masing-masing. Aku hanya dapat berdoa agar mereka selalu diberikan yang terbaik. Agar mereka diberikan kesehatan dan keselamatan. Agar mereka diberikan umur panjang dan rezeki yang lancar. Hanya itu saja.

Aku hanya berharap bahwa saat-saat seperti dulu dapat terulang kembali walaupun hanya sekali.

0 coretan:

Back to Top