0

Bisakah Aku ?



Akhir-akhir ini aku sedang merasa tidak nyaman. Terlalu banyak yang aku pikirkan. Aku merasa jenuh. Otakku penuh sesak dan hatiku terasa berlubang. Sakit, sakit sekali.

Entah apa yang sedang aku alami. Aku hanya merasakan sebuah kehampaan di sekelilingku. Adanya tabir yang membatasiku dengan dunia luar. Adanya kabut yang menghalangi pandanganku. Tak ada secercah cahayapun. Tak ada suara bising, hanya ada aku dan kesunyian.



Aku merasa terasing dan tersesat. Tak tahu kemana aku harus pergi. Aku hanya terdiam pada satu titik. Aku tak mampu bergerak. Aku terlalu takut.

Apa yang aku takutkan ? aku juga tak tahu. Aku hanya merasa gelisah. Terombang-ambing dalam kegundahan. Aku bingung. Aku bingung akan diriku dan keadaan ini. Sebenarnya apa yang aku inginkan dari diriku ini ?

Aku menyukai seseorang. Tapi aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. Apakah aku hanya akan terdiam atau melakukan suatu tindakan ? aku selalu saja seperti ini. Hidup tanpa kepastian.

 Aku hanya bisa membohongi diriku sendiri dan mengatakan bahwa aku tidak menyukainya. Aku tak pantas utuknya. Aku menempatkan diriku sendiri pada tingkat terendah. Apa aku salah ?

Hidup penuh teka-teki, atau aku saja yang terlalu bodoh sehingga tak mengetahui bagaimana hidup ini semestinya terjadi ? hidup itu seperti cerita. Hanya kita yang dapat menuliskan cerita itu. Lalu cerita apa yang aku ingikan ? apakah seperti ini ?

Aku hanya menuntut keadilan. Pada siapa ? pada diriku sendiri. Haruskah aku berada pada level serendah ini sehingga aku tak pantas untuk bersama dengannya ? bisakah aku sedikit angkuh dan sombong untuk menaikkan levelku ?

Jika aku terus berada pada level terendah, apakah aku mampu melihat orang yang aku suka bersanding dengan yang lain ? bisakah aku tak merasa cemburu ketika mendengar cerita tentang dia sedang bermesraan dengan yang lain ? bisakah aku ?

Rasanya terlalu menyakitkan. Aku bisa saja menempatkan diriku pada level teratas, tapi maukah dia menjadi pasanganku ? andaikan aku mengetahui isi hatinya, akan kucari tahu tentang wanita idamannya. 

Aku hanya butuh kepastian. Apakah aku harus meneruskan perasaan ini, atau menyimpannya rapat-rapat agar aku bisa melupakannya sehingga perasaan ini perlahan-lahan mulai hilang ? aku harus berbuat apa ?

Aku bisa saja bertanya padanya, namun aku terlalu lemah untuk menatap matanya. Aku terlalu lemah untuk memulai percakapan dengannya. Dia adalah orangyang dipuja banyak orang. Aku tak kuasa untuk menyatakan perasaan kepadanya.

Aku dalah seorang pengecut. Tak berani untuk melangkah dan mebuat suatu perubahan. Aku hanyalah orang yang menempatkan diriku bak sampah jalanan yang tak berguna. 

Oh Tuhan, berilah aku jalan agar aku bisa menemukan jawaban atas semua pertanyaan.

0 coretan:

Back to Top