Akhir-akhir ini
aku sedang merasa tidak nyaman. Terlalu banyak yang aku pikirkan. Aku merasa
jenuh. Otakku penuh sesak dan hatiku terasa berlubang. Sakit, sakit sekali.
Entah apa yang
sedang aku alami. Aku hanya merasakan sebuah kehampaan di sekelilingku. Adanya tabir
yang membatasiku dengan dunia luar. Adanya kabut yang menghalangi pandanganku. Tak
ada secercah cahayapun. Tak ada suara bising, hanya ada aku dan kesunyian.
Aku merasa
terasing dan tersesat. Tak tahu kemana aku harus pergi. Aku hanya terdiam pada
satu titik. Aku tak mampu bergerak. Aku terlalu takut.
Apa yang aku
takutkan ? aku juga tak tahu. Aku hanya merasa gelisah. Terombang-ambing dalam
kegundahan. Aku bingung. Aku bingung akan diriku dan keadaan ini. Sebenarnya apa
yang aku inginkan dari diriku ini ?
Aku menyukai
seseorang. Tapi aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. Apakah aku hanya akan
terdiam atau melakukan suatu tindakan ? aku selalu saja seperti ini. Hidup tanpa
kepastian.
Aku hanya bisa membohongi diriku sendiri dan
mengatakan bahwa aku tidak menyukainya. Aku tak pantas utuknya. Aku menempatkan
diriku sendiri pada tingkat terendah. Apa aku salah ?
Hidup penuh
teka-teki, atau aku saja yang terlalu bodoh sehingga tak mengetahui bagaimana
hidup ini semestinya terjadi ? hidup itu seperti cerita. Hanya kita yang dapat
menuliskan cerita itu. Lalu cerita apa yang aku ingikan ? apakah seperti ini ?
Aku hanya menuntut
keadilan. Pada siapa ? pada diriku sendiri. Haruskah aku berada pada level
serendah ini sehingga aku tak pantas untuk bersama dengannya ? bisakah aku
sedikit angkuh dan sombong untuk menaikkan levelku ?
Jika aku terus
berada pada level terendah, apakah aku mampu melihat orang yang aku suka bersanding
dengan yang lain ? bisakah aku tak merasa cemburu ketika mendengar cerita
tentang dia sedang bermesraan dengan yang lain ? bisakah aku ?
Rasanya terlalu
menyakitkan. Aku bisa saja menempatkan diriku pada level teratas, tapi maukah
dia menjadi pasanganku ? andaikan aku mengetahui isi hatinya, akan kucari tahu
tentang wanita idamannya.
Aku hanya butuh
kepastian. Apakah aku harus meneruskan perasaan ini, atau menyimpannya
rapat-rapat agar aku bisa melupakannya sehingga perasaan ini perlahan-lahan
mulai hilang ? aku harus berbuat apa ?
Aku bisa saja
bertanya padanya, namun aku terlalu lemah untuk menatap matanya. Aku terlalu
lemah untuk memulai percakapan dengannya. Dia adalah orangyang dipuja banyak
orang. Aku tak kuasa untuk menyatakan perasaan kepadanya.
Aku dalah seorang
pengecut. Tak berani untuk melangkah dan mebuat suatu perubahan. Aku hanyalah
orang yang menempatkan diriku bak sampah jalanan yang tak berguna.
Oh Tuhan, berilah
aku jalan agar aku bisa menemukan jawaban atas semua pertanyaan.
0 coretan:
Posting Komentar