0

Aku Ingin Pulang



Aku bosan ! oh ayah, oh ibu, aku rindu ayah dan ibu, aku ingin pulang. Aku  ingin mendekap ayah dan ibu. Aku ingin pelukan hangat dari ayah dan ibu. Aku ingin kecupan manis di pipiku. Aku ingin ada lagi sentuhan lembut di kepalaku. Aku ingin makan dari suapan tangan ayah dan ibu. Aku ingin dimarahi. Aku ingin suara berat ayah dan ibu membangunkanku setiap pagi. Aku ingin melihat punggung ayah dan ibu ketika kalian mengantarkanku pergi ke sekolah dengan sepeda motor. Aku ingin mencium tangan renta ayah dan ibu. Aku ingin tidur di pangkuan ayah dan ibu. Aku ingin membantu ayah dan ibu mengerjakan pekerjaan rumah. Aku ingin melihat senyum tulus ayah dan ibu. Aku ingin pulang.

 
Aku tak sanggup jika harus jauh dari ayah dan ibu. Selalu ada rasa rindu yang amat sangat ketika aku berada jauh dari ayah dan ibu. Selalu ada angan tentang hangatnya suasana rumah ketika ada ayah dan ibu. Selalu kuimpikan masa-masa indah bersama ayah dan ibu. 

Aku ingin mengulangnya. Masa-masa dimana aku dimanja, disayang, dipeluk, dirawat, dibelai oleh ayah dan ibu. Serasa kasih sayang kalian tak pernah ada habisnya untukku. Serasa tak ada rasa lelah untuk mengasuhku. Serasa tak ada keluh dan kesah ketika merawatku. 

Ayah, ibu, kalian bekerja membanting tulang terlalu keras. Peluh di wajah pun tak pernah ada habisnya. Namun mengapa kalian selalu merasa gembira ? padahal kalian selalu mengorbankan diri kalian sendiri demi anak-anak kalian. Mengapa kalian selalu sabar ? padalah anak-anak kalian selalu membantah apa yang kalian katakan. Selalu membangkang. Selalu menuntut hal-hal yang belum tentu dapat kalian penuhi.
Ayah, ibu, mengapa kalian selalu menyisihkan makanan kalian demi kami, anak-anakmu yang selalu bersikap kurang ajar ? biarlah kami kelaparan, anggap saja sebuah hukuman. 

Ayah, ibu, mengapakalian selalu memberikan kebahagiaan dan kasih sayang yang berlebih untuk kami ? padahal belum tentu kami dapat membalasnya. 

Ibu, mengapa kau mau mempertaruhkan hidupmu hanya untuk melahirkan kami ? Ayah, mengapa kau mau bekerja siang malam hanya untuk memberi kami sesuap nasi ? Padahal kalian tak harus melakukannya.
Ayah, Ibu, kalian adalah manusia ciptaan Tuhan yang paling istimewa. Kalianlah sumber dari kebahagiaanku. Kalianlah alasan mengapa aku bertahan hidup. Kalianlah alasan mengapa aku belajar mati-matian. Kalianlah satu-satunya tempatku untuk kembali. Kalianlah sandaran ketika aku ingin menangis. 

Tuhan, terimakasih karena engkau memberiku orang tua seperti mereka. Aku bersyukur. Aku takkan pernah menyia-nyiakan mereka. Akan aku pastikan mereka bahagia. Akan aku berikan segala yang terbaik agar mereka bangga memiliki anak sepertiku. Akan aku wujudkan apa yang menjadi cita-cita mereka, apa yang menjadi impian mereka, apa yang menjadi keinginan mereka, walaupun aku tahu bahwa apa yang aku lakukan untuk mereka takkan bisa menandingi apa yang mereka lakukan untukku.

Tuhan, izinkan aku membuktikan kepada mereka bahwa apa yang mereka korbankan demi anak-anak mereka tidaklah sia-sia.

0 coretan:

Back to Top