Aku bosan ! oh
ayah, oh ibu, aku rindu ayah dan ibu, aku ingin pulang. Aku ingin mendekap ayah dan ibu. Aku ingin pelukan
hangat dari ayah dan ibu. Aku ingin kecupan manis di pipiku. Aku ingin ada lagi
sentuhan lembut di kepalaku. Aku ingin makan dari suapan tangan ayah dan ibu.
Aku ingin dimarahi. Aku ingin suara berat ayah dan ibu membangunkanku setiap
pagi. Aku ingin melihat punggung ayah dan ibu ketika kalian mengantarkanku
pergi ke sekolah dengan sepeda motor. Aku ingin mencium tangan renta ayah dan
ibu. Aku ingin tidur di pangkuan ayah dan ibu. Aku ingin membantu ayah dan ibu
mengerjakan pekerjaan rumah. Aku ingin melihat senyum tulus ayah dan ibu. Aku
ingin pulang.
Aku tak sanggup
jika harus jauh dari ayah dan ibu. Selalu ada rasa rindu yang amat sangat
ketika aku berada jauh dari ayah dan ibu. Selalu ada angan tentang hangatnya
suasana rumah ketika ada ayah dan ibu. Selalu kuimpikan masa-masa indah bersama
ayah dan ibu.
Aku ingin
mengulangnya. Masa-masa dimana aku dimanja, disayang, dipeluk, dirawat, dibelai
oleh ayah dan ibu. Serasa kasih sayang kalian tak pernah ada habisnya untukku.
Serasa tak ada rasa lelah untuk mengasuhku. Serasa tak ada keluh dan kesah
ketika merawatku.
Ayah, ibu, kalian
bekerja membanting tulang terlalu keras. Peluh di wajah pun tak pernah ada
habisnya. Namun mengapa kalian selalu merasa gembira ? padahal kalian selalu
mengorbankan diri kalian sendiri demi anak-anak kalian. Mengapa kalian selalu
sabar ? padalah anak-anak kalian selalu membantah apa yang kalian katakan.
Selalu membangkang. Selalu menuntut hal-hal yang belum tentu dapat kalian
penuhi.
Ayah, ibu, mengapa
kalian selalu menyisihkan makanan kalian demi kami, anak-anakmu yang selalu
bersikap kurang ajar ? biarlah kami kelaparan, anggap saja sebuah hukuman.
Ayah, ibu,
mengapakalian selalu memberikan kebahagiaan dan kasih sayang yang berlebih
untuk kami ? padahal belum tentu kami dapat membalasnya.
Ibu, mengapa kau
mau mempertaruhkan hidupmu hanya untuk melahirkan kami ? Ayah, mengapa kau mau
bekerja siang malam hanya untuk memberi kami sesuap nasi ? Padahal kalian tak
harus melakukannya.
Ayah, Ibu, kalian
adalah manusia ciptaan Tuhan yang paling istimewa. Kalianlah sumber dari
kebahagiaanku. Kalianlah alasan mengapa aku bertahan hidup. Kalianlah alasan
mengapa aku belajar mati-matian. Kalianlah satu-satunya tempatku untuk kembali.
Kalianlah sandaran ketika aku ingin menangis.
Tuhan,
terimakasih karena engkau memberiku orang tua seperti mereka. Aku bersyukur.
Aku takkan pernah menyia-nyiakan mereka. Akan aku pastikan mereka bahagia. Akan
aku berikan segala yang terbaik agar mereka bangga memiliki anak sepertiku. Akan
aku wujudkan apa yang menjadi cita-cita mereka, apa yang menjadi impian mereka,
apa yang menjadi keinginan mereka, walaupun aku tahu bahwa apa yang aku lakukan
untuk mereka takkan bisa menandingi apa yang mereka lakukan untukku.
Tuhan, izinkan
aku membuktikan kepada mereka bahwa apa yang mereka korbankan demi anak-anak
mereka tidaklah sia-sia.
0 coretan:
Posting Komentar