0

Aku Cemburu




Mengapa aku selalu begini ? Ketika aku menyukai seseorang, aku pasti tak sanggup untuk menyatakan perasaanku padanya. Ini salahku, aku terlalu takut.

Tapi mengapa ketika orang yang aku sukai dekat dengan wanita lain, aku selalu saja marah dan iri ? Aku selalu berpikir, mengapa bukan aku yang dekat dengannya ? tapi siapa aku ? untuk berbicara dengannya saja aku tak berani. Aku tak sanggup. Jadi siapa yang akan aku salahkan jika orang yang aku sukai mempunyai hubungan spesial dengan orang lain ? tentu saja diriku sendiri. Aku tak mempunyai alasan untuk menyalahkan orang lain.

Namun akankah aku bisa tetap tegar ketika wanita-wanita lain menceritakan kedekatannya dengan orang yang aku suka ? Kuatkah aku menahan rasa iri dan amarah ? Mampukah aku untuk menahan diri agar aku tak berbuat terlewat batas ? Aku cemburu.

Ketika orang yang aku suka tertawa dan ramah kepada wanita lain, bukan kepadaku, ada rasa sesak di dada ini. Ada rasa sakit di kerongkongan ini. Ingin aku berteriak, tapi aku tak bisa. Apa yang harus aku lakukan ?

Ketika wanita lain mampu membuka jati dirinya yang sebenarnya, sehingga dia mampu terbuka dengan orang lain, aku marah. Aku benci. Mengapa harus orang lain ? mengapa tidak aku saja ?
Tak habis-habisnya aku menyesali semua. Tak habis-habisnya aku menyalahkan diriku sendiri. Mengapa aku harus hidup seperti ini ? aku terlalu bodoh dalam urusan percintaan. Aku tak mengerti bagaimana caranya bertindak jika aku menyukai seseorang.

Ketika dia lebih memilih untuk dekat dengan wanita lain dari pada denganku, ketika dia memilih berbicara dengan wanita lain dari pada denganku, ketika dia memilih untuk duduk dekat dengan wanita lain dari pada denganku, aku marah, aku menangis. Ingin rasanya aku mendaki gunung dan berteriak sekeras-kerasnya disana. Berteriak sampai suaraku terdengar olehnya. Sampai dia tahu bahwa aku ada, aku yang tulus mencintainya.

Tiap malam aku memimpikannya, tapi apakah dia memimpikanku juga ? tiap malam aku menangis karenanya, tapi apakah dia mengetahuinya ? 


Tuhan, berikan aku kekuatan dan kesabaran. Agar nanti ketika aku harus melepasnya pergi, tak ada luka yang membekas, tak ada rasa sakit yang kurasakan, tak ada air mata yang mengalir, tak ada tangis yang terisak, tak ada jerit kesedihan, hanya ada tawa lega atas suatu kebebasan.

0 coretan:

Back to Top