Miko Danang
Setyawan. Siapa dia ? dialah orang yang aku sukai saat ini.
Lahir di
Muko-muko, 7 Desember 1995. Absen 14 di kelas Pajak A, Balai Diklat Keuangan Yogyakarta,
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Dia adalah orang bengkulu, namun kedua
orangtuanya berasal dari Jawa Tengah.
Aku menyukainya
sudah cukup lama, namun bukan cinta pada pandangan pertama. Saat hari pertama
memulai kuliah di Balai Diklat Keuangan Yogyakarta, Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara, aku tidak begitu peduli dengannya. Benih-benih rasa suka pun tak ada.
Namun beberapa
waktu kemudian, entah bagaimana awal mulanya, aku dipasang-pasangkan dengannya.
Teman-temanku mengira bahwa aku menyukainya. Namun sebenarnya tidak, pada waktu
itu.
Setelah beberapa
lama, ketika aku memandangnya dengan seksama, ternyata ada sesuatu yang
kurasakan. Aku menjadi orang yang diam-diam selalu memperhatikannya, walau
hanya dari kejauhan. Aku menjadi lebih
sering cemburu jika dia dekat dengan perempuan lain. Mungkin inilah cinta ?
Aku menyukainya
karena banyak hal. Yang paling utama karena parasnya. Dia termasuk orang yang
mempunyai wajah diatas rata-rata. Tak herang jika banyak yang mengagumi dan
mengejar-ngejar dia.
Aku meyukainya
karena dia termasuk dalam kategori pria idamanku. Bertubuh tinggi, berparas
tampan, orang yang tenang, cool, tanpa basa-basi. Aku menyukainya juga karena
dia bergigi gingsul, kalu dia tertawa terlihat sangat manis.
Bagaimana dengan
sifatnya ? aku rasa aku juga menyukainya. Bagi orang lain, dia pasti dianggap
belagu, sombong, senang merendahkan orang lain, dan lain-lain. Tapi bagiku
tidak. Aku suka orang yang seperti itu. Itu artinya dia tidak mudah diperalat
dan terpengaruh akan sesuatu. Namun, dibalik sifat yang menurut orang lain jelek
itu, dia adalah orang yang baik. Senang membantu orang lain, memberikan
semangat bagi orang lain, dan peduli pada orang lain. Aku menyukai semuanya.
Bagaimana dengan
hubungannya dengan Alloh ? tentu saja dia orang yang pandai mengaji, dan rajin
beribadah. Shalat tepat waktu.
Yang lebih aku
sukai adalah, dia orang yang independen. Selalu mengerjakan sesuatu sendiri
tanpa harus ada orang lain yang membantunya. Dia juga tak peduli bila dia harus
pergi kemana-mana sendirian. Dia seperti aku. Aku tak begitu perduli akan
kehadiran seorang teman. Aku hanya berpikir bahwa mereka hanya sebatas
formalitas. Yang artinya, teman adalah relasi.
Dia juga orang
yang serba bisa dalam olah raga. Karena aku satu kelas dengannya, aku
mengetahuinya. Hampir semua bidang olah raga ia kuasai. Bulu tangkis,
ping-pong, voli, sepak bola, dan lain-lain. Aku menyukai orang yang serba bisa,
agar dia juga mengajariku. Jujur, aku hanya bisa beberapa bidang olah raga
saja. Itupun masih perlu latihan lebih.
Aku sangat menyukainya,
tapi aku tak berani untuk mengungkapkannya. Aku sungguh-sungguh menyukainya,
namun kenapa orang lain hanya menganggapnya sebagai gurauan semata ? benarkah
aku tak pantas untuknya ? kalau belum dicoba, mengapa aku harus menyerah ?
bantulah aku dengan semangat agar aku mampu untuk menyatakan perasaan padanya,
sebelum orang lain memilikinya. Terlebih lagii aku mempunyai banyak
saingan. Di kelasku sendiri, sudah ada
beberapa orang yang mengaguminya termasuk diriku. Belum lagi di kelas lain. Di kelas
sebelah saja sudah ada yang berani menyatakan cintanya. Namun teman-teman
kelasku bilang bahwa Miko tak menyukainya. Kesempatan kah bagiku ?
Doakan supaya aku
bisa tetap memperjuangkan perasaan ini.
0 coretan:
Posting Komentar