0

Selamat Jalan Pak

Bapak adalah guru dan ayah bagi kami. 
Membimbing, mendidik dan mengarahkan kami tanpa lelah, selalu memancarkan keceriaan. Kami selalu ingat akan kata-kata yang selalu bapak ucapkan di sela-sela pembelajaran, "Siapa yang tadi pagi bangun sebelum jam empat ?". Setelah itu bapak selalu mengingatkan kami agar selalu bangun sebelum fajar.


Bapak adalah ayah yang baik bagi kami, anak-anak Gegasive.
Tak ada garu lain yang sebaik dirimu. Kami juga ingat kalau bapak adalah satu-satunya wali kelas yang sangat perhatian kepada anak-anaknya. 

Tak sekalipun bapak lupa untuk ikut berpartisipasi dalam Kas kelas. Tak pernah terlewatkan oleh bapak untuk selalu mengamati aktifitas-aktifitas yang dilakukan anak-anaknya. Bapak juga tak pernah lelah untuk selalu memberikan nasehat-nasehat untuk kami.Kami juga ingat saat bapak menghampiri anak-anak di kantin yang terlambat masuk kelas dan menyuruh mereka untuk membayar denda.

Hanya pada mata pelajaran bapak saja yang jika ulangan soalnya bisa diganti. Juga kalau sedang ulangan, anak-anak belum menjawab soalnya bapak pasti sudah kasih tahu jawabannya. Bapak juga selalu mengingatkan kami agar selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru karena tugas adalah amanat, jadi harus dikerjakan. 

Kami tak pernah lupa itu. Bahkan tak jarang anak-anak Gegasive menirukan gaya bapak berbicara dan mengajar untuk sekedar kelucuan. Kami merindukan semua keriangan itu.

Namun, semua keriangan itu berakhir. Bapak jatuh sakit dan akibatnya bapak lupa akan kami semua. Bahkan masa-masa indah ketika bapak mengajar kami. Kami selalu berdoa agar bapak kembali sehat dan bisa kembali lagi di tengah-tengah kami. Kembali seperti sedia kala.


Tetapi, Allah berkehendak lain. Tanggal 5 April 2013 pukul 20.15, bapak dipanggil Yang Maha Kuasa. Kami semua sangat terpukul hingga tak kuat lagi untuk membendung air mata. Kami tak menyangka, ayah yang kami sayangi dan hormati telah pergi untuk selama-lamanya dengan meninggalkan kenangan-kenangan berharga.

Tak ada lagi canda tawa, tak ada lagi orang yang mengingatkan kami untuk bangun sebelum fajar, tak ada lagi orang yang selalu memberikan amanat di tengah pembelajaran, tak ada lagi wali kelas yang selalu perhatian kepada kami. Kini, hanya ada kenangan yang dulu kau buat.

Selamat jalan pak Siswanto, selamat jalan. Maafkan anak-anakmu yang berdosa ini. Semoga bapak diterima di sisinya dan dilindungi dari siksa-Nya. Semoga bapak tenang di sana.

Selamat jalan bapak.

0 coretan:

Back to Top