Hai kawan, apa
yang sedang kau lakukan disana ? sedang makan ? atau sedang tidur ? belajar
mungkin ? terserahlah apa yang sedang engkau lakukan. Bukan aku tak peduli,
pada kenyataannya diri ini tak dapat mengetahui apa yang sedang kau lakukan.
Sudahlah, aku tak mau larut dalam itu.
Asri Dewi Pratiwi di tahun 2014 |
Bagaimana kabarmu
sekarang ? sudah beberapa waktu kita tak berjumpa. Tak ada canda tawa, tak ada
senyuman tulus yang berbalas, tak ada pertengkaran kecil, dan tak ada lagi
tangis yang berlinang. Aku rindu semua itu. Bukan, bukan hanya aku, tapi kita
semua.
Kamu tahu, kami
semua masih merindukanmu. Masih belum bisa melupakanmu. Masih teringat
tentangmu. Kami tak bisa membiarkan kursi kelas selalu saja ada yang tak terisi
pada saat mata kuliah berlangsung. Kami selalu saja tak sanggup untuk menyebut
bahwa ada satu anggota keluarga kami
yang tidak hadir. Kami belum siap.
Kami tak punya
hati untuk selalu menuliskan kehadiranmu dengan kata-kata alpha. Ingin kami
memalsukan kehadiranmu dan menganggapmu masih ada bersama kami. Tapi apa daya ?
pada kenyataannya, kau sudah tak bersama kami lagi.
Asri, kamu adalah
salah satu teman terbaik kami. Walaupun kami selalu saja mengganggumu dengan
segala ejekan dan gurauan pedas, tapi sesungguhnya kami menyayangimu.
Menyayangi dari hati. Kamu layaknya keluarga bagi kami. Jika kau adalah
keluarga, sudah sepantasnya pabila kami menangis dan ada perasaan tak rela
ketika kamu meninggalkan kami kan ?
Maaf, kami memang
menyikapi kepergianmu dengan bersikap biasa saja. Namun sejujurnya, ada saat
dimana kami semua bersedih hingga menangis ketika mengingat ada kamu disana
yang sedang berjuang sendiri. Ingin rasanya kami menggandeng tanganmu dan
berkata bahwa kita harus bekerja bersama-sama dan berjuang bersama-sama. Jika
kita masuk bersama, maka kita harus keluar dan sukses bersama.
Tapi kami pikir,
itu tidak mungkin lagi. Sekarang kau tengah menapaki jalanmu sendiri. Dan kami
juga sedang mencari jalan kami sendiri. Tapi ingatlah As, ketika kamu berada di
jalan yang berbeda, kami selalu berdoa akan kesuksesan dan kebaikanmu. Kami
berharap bahwa kamu akan mendapatkan masa depan yang lebih baik di sana. Kamu
juga akan dapat meraih mimpi dan cita-citamu disana. Walau jalan kita berbeda,
kami harap kita dapat bertemu lagi di waktu dan kesempatan yang lebih baik dari
sebelumnya. Dan apabila saat itu tiba, semoga kita sudah menjadi orang yang
berhasil.
Terimakasih Asri,
atas kenangan yang engkau tinggalkan untuk kami. Kami tidak akan pernah
melupakanmu. Ingatlah bahwa ada kami, teman sekaligus keluargamu. Jangan pernah
lupakan kami. Simpanlah kenangan yang telah kita lewati sebagai memori terindah
yang pernah kau lalui.
Maafkan kami
pabila kami selalu saja tak bisa menghargaimu ataupun selalu berbuat buruk
kepadamu. Semoga bahagia hidupmu di sana. Semoga bahagia.
Sayang kami untukmu Asri,
Pajak A
0 coretan:
Posting Komentar