Oh tidak, aku pikir ini
adalah benih-benih cinta yang tumbuh seketika di dalam dada. Ternyata hanya
tipuan belaka. Bukan cinta, apa lagi suka.
Ternyata semua ini hanya harapan biasa. Aku hanya dibutakan oleh
keinginan semu semata. Aku tak menginginkan cintanya. Aku ternyata hanya
menginginkan paras tampannya saja.
Sial, aku terjebak. Aku
terombang-ambing dalam kebimbangan. Aku terbayang akan wajahnya setiap waktu.
Aku tak bisa menghilangkannya dari ingatanku. Tapi anehnya, aku tak berlaku
layaknya orang yang jatuh cinta. Memang aku memimpikannya, tapi aku tak ada
hasrat untuk membuatnya memimpikanku juga. Aku tak berniat mengejarnya. Aku tak
berkeinginan untuk mendapatkan rasa cintanya dan merasakan belaian kasih
sayangnya.
Aku tak butuh semua itu.
Aku hanya tersipu jika melihat paras tampannya.
Sungguh, aku tak
mengharapkan apapun darinya. Aku hanya ingin memandangi wajahnya, menyentuhnya
sepuas-puasnya. Cinta ? aku tak membutuhkannya. Apa itu ? aku tak mau tahu.
Coba saja buktikan. Aku
saja tak mau mendengar apapun tentangnya. Aku tak merasakan apapun jika
mendengar namanya. Kalau tak bertemu pun, aku tak apa. Aku tak pernah ingin
tahu tentang kehidupannya. Aku juga tak pernah membuka dengan diam-diam akun
sosial medianya. Aku juga tak perduli dia mau berbuat apa.
Sudah aku katakan, aku
hanya tertarik dengan parasnya. Juga tubuhnya. Coba saja kau lihat sendiri.
Apapun yang ia kenakan, pasti pantas untuknya. Memang sih, dia tak bertubuh
kekar. Namun, pabila kau pakaikan apapun padanya, semua cocok untuknya.
tubuhnya pun tinggi. Kurang apa lagi dia ?
Oh, ya Tuhan, bolehkah
aku membawanya pulang ?
0 coretan:
Posting Komentar