0

Ternyata Aku Terjebak Ketampananmu

Oh tidak, aku pikir ini adalah benih-benih cinta yang tumbuh seketika di dalam dada. Ternyata hanya tipuan belaka. Bukan cinta, apa lagi suka.  Ternyata semua ini hanya harapan biasa. Aku hanya dibutakan oleh keinginan semu semata. Aku tak menginginkan cintanya. Aku ternyata hanya menginginkan paras tampannya saja.

Sial, aku terjebak. Aku terombang-ambing dalam kebimbangan. Aku terbayang akan wajahnya setiap waktu. Aku tak bisa menghilangkannya dari ingatanku. Tapi anehnya, aku tak berlaku layaknya orang yang jatuh cinta. Memang aku memimpikannya, tapi aku tak ada hasrat untuk membuatnya memimpikanku juga. Aku tak berniat mengejarnya. Aku tak berkeinginan untuk mendapatkan rasa cintanya dan merasakan belaian kasih sayangnya.

Aku tak butuh semua itu. Aku hanya tersipu jika melihat paras tampannya.
Sungguh, aku tak mengharapkan apapun darinya. Aku hanya ingin memandangi wajahnya, menyentuhnya sepuas-puasnya. Cinta ? aku tak membutuhkannya. Apa itu ? aku tak mau tahu.
Coba saja buktikan. Aku saja tak mau mendengar apapun tentangnya. Aku tak merasakan apapun jika mendengar namanya. Kalau tak bertemu pun, aku tak apa. Aku tak pernah ingin tahu tentang kehidupannya. Aku juga tak pernah membuka dengan diam-diam akun sosial medianya. Aku juga tak perduli dia mau berbuat apa.

Sudah aku katakan, aku hanya tertarik dengan parasnya. Juga tubuhnya. Coba saja kau lihat sendiri. Apapun yang ia kenakan, pasti pantas untuknya. Memang sih, dia tak bertubuh kekar. Namun, pabila kau pakaikan apapun padanya, semua cocok untuknya. tubuhnya pun tinggi. Kurang apa lagi dia ?


Oh, ya Tuhan, bolehkah aku membawanya pulang ?

0 coretan:

Back to Top