0

Ayah

Ayah,
siapa sih Ayah? Penting ya buat aku? Apa dia spesial ?
Ayah, seorang laki-laki tangguh yang pasti ada di dalam sebuah keluarga. Sekalipun keluarga broken pun, keluarga itu pasti pernah ada sesosok Ayah yang tangguh. Ayah merupakan sosok kepala keluarga yang rela membanting tulang untuk menghidupi anak dan istrinya.




Ayah, takkan pernah merasakan yang namanya lelah dan letih jika ia harus bekerja demi keluarganya. Menjadi Ayah bukanlah sebuah pilihan. Menjadi seorang Ayah merupakan tujuan hidup. Semua laki-laki harus sanggup untuk menjadi sosok ayah nantinya.

Ayah, adalah orang yang spesial. Tanpanya, mungkin kita tak pernah hidup di dunia. Dan tanpanya, kita mungkin tak dapat hidup seperti sekarang ini. Kita tak dapat terus hidup dalam bayangan sesosok Ibu kan?
Ya, betul. Kita tak mungkin setega itu membiarkan ibu bekerja sendiri untuk menafkahi keluarganya. Kita butuh seorang Ayah.

Terkadang, kamu tak sadar bahwa tak hanya Ibu yang penting dalam hidupmu, tapi juga Ayah. Munkin kita telah menyepelekan keberadaan Ayah. Dengan teganya kita membiarkan Ayah mengerjakan semuanya sendiri. Namun baginya, itu tak masalah asal kamu bisa bahagia. Ayah telah memberimu segalanya, bahkan ia mau mengerjakan apapun yang kau inginkan. Tapi dimana kamu disaat dia membutuhkanmu? Disaat dia baru pulang dari pekerjaannya, apakah kamu akan sukarela membuatkannya secangkir minuman hangat untuk melepas rasa lelahnya dan untuk menyadari bahwa kau adalah seorang anak yang dapat membanggakannya?

Terkadang kamu juga tak tahu. Ketika kau sedang tak ada di rumah, Ayah rela menunggumu hingga larut malam. Bahkan rela ketiduran di kursi hanya untuk menunggumu. Tapi apa balasanmu? Ketika kau pulang larut malam, Ayah memarahimu. Tapi kau bersikap acuh dan tidak menghiraukannya. Sadarkah kamu, Ayah memarahimu untuk kebaikanmu. Dia tahu apa yang harus ia lakukan untukmu karena dia dulu pernah menjadi seperti dirimu.

Dikala kau disekolah, Ayah memikirkanmu di setiap ia melangkahkan kakinya. Dia tak pernah lupa akan dirimu. Bahkan saat dia makan, dia rela membawa pulang makanan yang ia beli untuk dirinya karena ia takut kalau kau belum makan. Tapi apa yang kau lakukan untuknya? Siang hari di saat pulang sekolah, kau ingin untuk di jemput Ayahmu. Kau sms dia, kau telepon dia, namun tak ada jawaban. Kau marah dan kesal, kau coba menghubunginya berulangkali. Namun tetap tak ada jawaban, sehingga kau mencacimakinya. Padahal mungkin saja Ayah tengah beristirahat untuk melepas lelahnya setelah bekerja seharian. Sedangkan kau tak peduli dengan apa yang ia tengah ia rasakan dan dengan mudahnya mencaci maki seenaknya sendiri.

Karena merasa tengah dihubungi olehmu, ia bergegas untuk menjemput anak yang sangat disayanginya. Tak peduli dengan lelah yang ia rasakan. Namun apa yang terjadi? Setelah ia sampai di sekolah, kau menyambutnya dengan muka muram dan marah. Itu tak adil. Dan sampai dirumah, kau mendiamkan ayahmu karena kau sedang marah kepadanya. Tahukah kau, Ayahmu akan merasa terluka.

Bayangkanlah saat Ayahmu telah tiada. Menyesalkah kamu atas apa yang telah kau lakukan selama ini kepadanya? Akankah kau menjadi anak yang beriman dan mendoakannya agar dia bisa hidup tenang di alam sana? Akankah kau datang ke pemakamannya setelah ia tiada?

Dapatkah kau bayangkan, apa yang akan terjadi padamu setelah ayahmu tiada? Akankah kau hidup sama seperti saat Ayahmu masih melayanimu dan memperhatikanmu? Aku yakin hidupmu akan berbeda.

Kawan, janganlah kau sia-siakan pengorbanan ayahmu untukmu selagi ia masih ada di sisimu. Karena jika tidak, kau hanya dapat menyesali apa yang telah kau perbuat setelah Ayahmu tiada.
Berikanlah Ayahmu kasih sayang yang sama seperti kau menyayangi ibumu. Itu takkan sia-sia bagimu. Ingatlah, Tuhan memang mencintai anak yang sayang pada ibunya, namun Tuhan juga menyayangi anak yang hormat pada Ayahnya.

Buatlah orang tuamu bangga karena telah melahirkanmu. Bukan membuatnya marah akan kelakuanmu. Sesungguhnya murka orang tuamu adalah murkanya Tuhan.

0 coretan:

Back to Top